Cahaya Ilmu Foundation
Hold up! Access forbidden.
This website use security service to prevent unauthorized access and online attack. Your action might trigger the security solution. Please contact the site administrator to resolve this issue.
The Ashoka Foundation is one of the leading trusts in India; Ashoka Foundation is a NGO which is devoted to social medical and educational development. It is registered under Govt. of Maharashtra (Regd. no. F.17575) in the year 1995. It has been done lots of work for social, medical, and educational development since last few years successfully. It has good brand image in the minds of people.
We believe that the way to meet this challenge is to encourage initiative by those living and working closest to where problems are located to promote collaboration among the nonprofit, government and business sectors; and to ensure participate by men and women from diverse communities and at all levels society. In our experience, such activities help build common understanding enhance excellence enable people to improve their lives and reinforce their commitment to society.
Apart from IT Literacy Program, We organize various social events like Free Medicine distribution, Blood donation camps, HIV AIDS awareness program, Cancer patient aid program, Mahila Rojgar Yojana, youth Employments program , IT Education program Student Scholarship Program, Free Eye Testing program Free specs distribution and Free Cataract Surgery program, Personality Development Program for the Students etc.
Founded in 1995, The Ashoka foundation operated in a national level. Since its inception it has been an independent, nonprofit organization. The trustees of the foundation set policy and delegate authority to the president and senior staff for the foundation’s grant making and operations. Programs officers in India explore opportunists to pursue the foundation goals, formulate strategies and recommend proposals for funding. Since its character stated that its resources should be used “all for the public welfare, “the foundation made grants to many different kinds of schools and organization.
Establishing Engineering College is our prime objective. For Economic growth and prosperity, the need is to produce highly professional and competent Engineers. This could be achieved by imparting quality teaching to Students. Towards this some norms and standard of Engineering Education need to be laid down so as to educate the students with appropriate skills suitable for a rapidly changing industrial scenario.
This report ranks the state’s high-poverty schools (those with 60%+ of student populations qualifying for free/reduced-priced meals) on their school breakfast participation rates – a measure of success for alleviating childhood hunger.
Despite the School Meals for All act signed into law by Governor Maura Healey in May 2023, breakfast participation rates among the highest need schools dropped to 48% in SY 23/24, compared to 58% in SY 19/20. Nearly 150,000 low-income students are still missing out on a nutritious morning meal each school day.
By moving breakfast to After the Bell when students are in attendance, everyone has equal access to the meal and participation soars leading to better academic and health outcomes for kids. If all high-poverty schools adopted and ran optimal After the Bell programs, they would draw down an additional $67 million in USDA funds to cash-strapped district nutrition departments statewide.
To learn more, click here.
~ Chicopee School District working to make breakfast more accessible for students. See the article here.
This year’s Healthy Start Awards recognized 109 schools from 31 districts across the state. This $500 unrestricted grant award acknowledged the school’s dedication to promoting breakfast excellence and for reaching 80%+ breakfast participation rate for the month of October in SY 23/24. In addition to the award bestowed upon each school, Eos granted the district an extra $500 for each honored school.
For a full list of Healthy Start Schools, please click here.
Uplifting the Lives and Livelihoods of Those in Need
At DBS Foundation, we are committed to supporting vulnerable segments so that those with the fewest resources are not denied the opportunity to improve their circumstances and face the future with confidence.
Jakarta, TopBusiness – Mengawali tahun baru, Bank DBS Indonesia bersama Dicoding Indonesia menghadirkan program DBS Foundation Coding Camp 2024, sebuah beasiswa pelatihan coding untuk meningkatkan kompetensi masyarakat Indonesia di bidang teknologi informasi.
Peresmian program ini dihadiri oleh Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, Director of Technology & Operations PT Bank DBS Indonesia Sujatno Polina, Founder & CEO Dicoding Narenda Wicaksono, serta para peserta yang telah lulus DBS Foundation Coding Camp 2023.
Data oleh Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2022 menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang dibutuhkan pada sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia pada tahun 2025 diprediksi mencapai hampir dua juta orang. Hal ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang berpotensi akan mencapai US$110 miliar pada tahun 2025 menurut Laporan Google, Temasek, dan Bain pada tahun 2023. Oleh karena itu, pada tahun 2023, Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia menetapkan agenda transformasi digital nasional yang mencakup tiga fase. Yang pertama adalah prepare (perbaikan pondasi digital dasar guna memastikan masyarakat siap bertransformasi), lalu fase transform (percepatan transformasi guna menciptakan masyarakat dan bisnis yang cerdas), serta fase lead (menetapkan standar dalam teknologi inovasi di masa mendatang).
Pada kesempatan ini, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia Mona Monika menyampaikan, “Berkolaborasi dengan Dicoding Indonesia, DBS Foundation Coding Camp 2024 hadir untuk mengakselerasi transisi Indonesia menuju dunia digital dengan ekonomi digital yang mampu bersaing. Sejak diluncurkan pada 2023, program ini berhasil merangkul 52.390 peserta atau 51 persen dari target yang kami tetapkan, yakni 102.000 peserta dalam dua tahun. Dengan kurikulum yang disusun para pakar agar relevan dengan kebutuhan industri, kami optimis kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan melahirkan programmer andal. Hal ini sejalan dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang ketiga, Impact Beyond Banking, dalam misi kami untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’.”
Di tahun 2024, DBS Foundation Coding Camp terbuka untuk dua jenis kelas tanpa biaya di level basic dan beginner. Setelah menyelesaikan level basic dan beginner, peserta dapat mengikuti tahap selanjutnya, yakni level intermediate dan expert dengan persyaratan tertentu. Para peserta dapat memilih satu pilihan pembelajaran, yaitu Front-End Web Developer atau Machine Learning. Registrasi untuk DBS Foundation Coding Camp 2024 akan dibuka mulai di tanggal 23 Januari hingga 31 Mei 2024 melalui go.dbs.com/dbsfcodingcamp.
Turut hadir dalam kesempatan ini, Founder & CEO Dicoding Indonesia Narenda Wicaksono yang mengatakan, “Di tahun pertamanya, DBS Foundation Coding Camp berhasil mengalokasikan hampir 1 juta jam sesi pembelajaran kepada peserta yang tersebar di 34 provinsi dan 487 kota di Indonesia. Respon positif tersebut membuktikan besarnya keinginan masyarakat untuk menumbuhkan kemampuannya dan hal inilah yang menjadi motivasi kami untuk kembali mengadakan DBS Foundation Coding Camp. Bersama dengan Bank DBS Indonesia, kami berharap dapat berkontribusi untuk mencetak lebih banyak talenta digital Indonesia yang siap bersaing di dunia ekonomi digital di masa depan.“
Dalam DBS Foundation Coding Camp 2023 lalu, Bank DBS Indonesia berhasil mengimplementasikan dampak positifnya secara luas pada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ragam latar belakang peserta, mulai dari tenaga didik (4,6 persen), pelajar (54,1 persen), bahkan masyarakat umum (41,3 persen). Distribusi beasiswa basic dan beginner kepada seluruh pendaftar tidak hanya memberikan peluang belajar, tetapi juga mendorong inklusivitas dalam memajukan literasi digital di masyarakat luas. Kemudian, dengan memberikan beasiswa tingkat intermediate kepada 1.113 peserta, serta beasiswa tingkat expert kepada 589 peserta, program ini memberikan insentif nyata bagi peserta yang konsisten meningkatkan keterampilan teknologi mereka. Lebih dari itu, program ini pun mampu menjangkau lebih dari 4.000 peserta yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
Dosen Universitas Mulia Balikpapan Istia Budi sebagai lulusan terbaik DBS Foundation Coding Camp 2023, turut menyampaikan, “Melalui DBS Foundation Coding Camp 2023 lalu, saya berhasil meng-upgrade skill saya dan mengimplementasikannya di kampus serta project yang kami jalani. Pembelajaran yang saya terima di program ini sukses membuat saya semakin terampil dalam mendukung pekerjaan saya sebagai guru. Ilmu yang saya dapatkan bisa langsung saya transfer ke mahasiswa dari basic sampai expert, sehingga project yang kami jalani pun bisa berjalan dengan baik. Sebagai wadah pembelajaran berkualitas tinggi, program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menanamkan landasan yang kokoh untuk kemajuan profesional.”
Program ini merupakan salah satu perwujudan semangat Bank DBS Indonesia untuk “Live like an innovator more, Bank less”. Dengan semangat ini, Bank DBS Indonesia tidak hanya senantiasa berinovasi menghadirkan solusi perbankan digital yang cerdas dan intuitif, namun juga memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mengembangkan potensi keterampilan digital mereka. Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi instagram DBS Foundations, yakni @dbsfoundationid atau laman website https://www.dbs.com/indonesia/bh/foundation/default.page.
I want to say that kids with Down syndrome are blessings they are very active and smart. I don’t want parents not to be afraid to raise them with the society and not to be ashamed of them. Also I believe the society don’t have enough information about Down syndrome, for that parents have the responsibility to share information about everything they know to their community.